MATERI PAI dan Budi Pekerti- Hidup Tenang dengan Perilaku Terpuji ( Tanggung Jawab, tawadhu' dan Peduli) Kelas 3 Bab 4

Bismillah kali ini kita masuk bab 4 ya di semester 1 ini. MATERI PAI dan Budi Pekerti- Hidup Tenang dengan Perilaku Terpuji ( Tanggung Jawab, tawadhu' dan Peduli) Kelas 3 Bab 4 Semester 1

yang belum menyimak bab 3 silahkan di simak : 

BAB 4 - Hidup Tenang dengan Berperilaku Terpuji


A. Bertanggung Jawab 

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau 

perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sikap tanggung  jawab sangat penting bagi kehidupan di dunia maupun di akhirat, baik dalam hal kehidupan sosial maupun dalam beribadah. Tanpa adanya sebuah tanggung jawab sudah pasti kehidupan akan berantakan. Agama Islam juga mengajarkan umatnya untuk mengutamakan “  sikap bertanggung jawab. Perhatikan firman Allah Swt. di bawah ini! 

Artinya: 

“Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.” (A.S. al-Mudasir: 38) 

Dan adapun hadis yang menjelaskan tentang tanggung jawab setiap orang. Perhatikan hadis di bawah ini! 

Artinya: 

“Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "setiap kalian adalah pemimpin, dan ia bertanggung jawab atas yang dipimpin, seorang imam adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dipimpin. Seorang laki-laki adalah pemimpin di keluarganya dan ia bertanggung jawab atas keluarga yang dipimpin. Seoarang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang pelayan adalah pemimpin terhadap harta milik tuannya dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Ketahuilah! Masing-masing kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya"" (Muttafaqun “Alaih) 

Adapun macam-macam tanggung jawab sebagai manusia makhluk individu, sosial dan makhluk ciptaan Allah Swt. adalah sebagai berikut.

1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

2. Tanggung Jawab kepada keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Misalnya seorang ayah bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan anak dan istri, seorang ibu bertanggung jawab untuk mengurus suami dan anak, seorang anak bertanggung jawab untuk membahagiakan kedua orang tua.

3. Tanggung Jawab Kepada Masyarakat

Manusia merupakan makhluk sosial dan anggota masyarakat. Oleh sebab itu semua tingkah laku terikat oleh masyarakat dan harus mempertanggung jawabkannya. Misalnya di tempat tinggal kita sedang ada kerja bakti maka tanggung jawab kita untukmengikuti kegiatan tersebut.

4. Tanggung Jawab kepada Bangsa/Negara

Seorang manusia merupakan warga Negara suatu Negara dan seharusnya untuk mentaati peraturan dan hukum suatu Nergara tersebut. Apabila ia melanggar maka ia harus mempertanggung jawabkannya.

5. Tanggung Jawab Kepada Allah Swt.

Sebagai makhluk ciptaan Allah Swt tanggung jawab kita kepada Allah adalah dengan memenuhi kewajiban dan pengabdian kepada Allah Swt. serta menjauhkan diri dari larangannya.

B.Tawadhu'

Tawadu' artinya rendah hati atau tidak sombong. Tawadu' adalah suatu perilaku yang tunduk kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik dalam keadaan suka maupun tidak suka. 

Lawan dari sifat tawadu' adalah takabbur (sombong). Sifat takbabur adalah sifat yang dibenci Allah dan rasul-Nya. Sebagaimana hadis Nabi dari Abdullah bin Mas'ud: bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda yang artinya “Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (H.R. Muslim)

Artinya: 

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.” (A.S. Asy-Syu'ara: 215) 

1. Contoh Perilaku Tawadu' Nabi Muhammad saw 

Sifat rendah hati atau tawadu' menjadikan terhormat dan dihargai dalam masyarakat. Sementara, sifat sombong membuat 4 orang menjauh dan membenci. Rendah hati atau tawadu' merupakan sifat nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang yang salih. Salah satu bentuk ketawadu'an Rasulullah saw. adalah beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. 

2. Perilaku Tawadu' dalam Kehidupan Sehari-hari 

Ciri sikap tawadu' terbagi dua, yaitu sebagai berikut. 

a. Tawadu' yang Terpuji Tawadu' yang terpuji adalah tawadu' kepada Allah dan tidak 

mengangkat diri dihadapan manusia. Contoh perilaku tawadu' ini, antara lain sebagai berikut. 

1) Tidak berlebihan, baik dalam perhiasan, makanan, dan minuman. 

2) Sopan santun dalam bertindak dan bersikap. 

3) Merendahkan nada suaranya. 

4) Gemar menolong orang yang membutuhkan pertolongan. 

b. Tawadu' yang Dibenci 

Tawadu' yang dibenci adalah jika tawadu' kepada Allah 

karena menginginkan dunia ada di sisinya. Contoh perilaku 

Tawadu' ini, antara lain sebagai berikut. 

1) Bersikap sopan santun karena memiliki maksud yang tidak baik. 

2) Tidak berlebihan memakai harta karena takut dicuri atau dimintai zakat. 

3) Menolong orang yang membutuhkan pertolongan dengan maksud ada imbalan dari yang ditolongnya. 

 C. Sikap Peduli 

Peduli artinya memerhatikan atau menghiraukan. Peduli berarti menaruh perhatian atau menghiraukan sesuatu. Sikap peduli merupakan peduli kepada sesama yaitu peduli kepada orang lain yang membutuhkan bantuan, baik bantuan materi maupun NON-Materi (nasihat, ilmu, atau keterampilan). 

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjalin hubunga kerjasama dengan orang lain. Kerjasama itu dapat terjalin harmonis manakala masing-masing pihak memiliki sikap peduli. 

Sikap peduli dilingkungan masyarakat biasa disebut dengan sikap kepedulian sosial. Sikap kepedulian merupakan suatu sikap memperhatikan orang lain. Kepedulian sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain, akan tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan. Sikap kepedulian sosial sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. 

Sikap kepedulian sosial mempunyai banyak dampak positif, yakni terwujudnya sikap tolong-menolong sehingga menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan yang erat. Banyak cara untuk membentuk jiwa sosial dalam kehidupan masyarakat, antara lain sebagai berikut. 

1. Menyadari bahwa rezeki adalah berasal dari Allah Swt. dan jika Allah  Swt. menghendaki dapat di ambil dalam sewaktu-waktu. 

2. Menyadari bahwa kepedulian sosial termasuk ibadah yang pasti akan mendapat pahala dari Allah Swit.. 

3. Menjauhkan diri dari sifat rakus (tamak), kikir, dan bakhil. Sikap peduli dijelaskan di dalam Al-Guran surah al-Kausar. Berikut lafal dan isi kandungan surah al-Kausar. 1. Lafal Surah al-Kausar 

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu: dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.” (A.S. al-Kausar: 1-3) 

2. Isi Kandungan Surah al-Kausar Ayat 1, menerangkan tentang Allah Swt. telah memberikan  kepada Nabi Muhammad saw.. Nikmat yang banyak. 

Ayat 2, menerangkan tentang dua perintah kepada nabi Muhammad saw., khususnya dan umat Islam pada umumnya, yaitu melaksanakan shalat dan berkurban. Pelaksanaan dua perintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah Swt. yang begitu banyak.

Ayat 3, menerangkan tentang orang yang membenci nabi Muhammad saw.. Dan risalahnya akan terputus dari rahmat-Nya. Dalam ayat ini terdapat lafal al-abtar. Menurut kebiasaan orang arab, kata ini digunakan untuk menyebut orang yang tidak memiliki anak laki-laki. 

Dalam sebuah hadis shahih yang cukup panjang, Rasulullah saw. N py mengajarkan kita agar peduli terhadap sesama, membantu kesulitan orang lain, dan menuntut ilmu. h 

Artinya: 

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu'min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat. (Muttafag 'alaih) 

Kandungan Hadis: 

1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam menyelesaikan kesulitannya, maka dia akan mendapatkan kemudahan pada hari kiamat. 

2. Sesungguhnya pembalasan disisi Allah ta'ala sesuai dengan jenis perbuatannya. 

3. Berbuat baik kepada makhluk merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah ta'ala.

Belum ada Komentar untuk "MATERI PAI dan Budi Pekerti- Hidup Tenang dengan Perilaku Terpuji ( Tanggung Jawab, tawadhu' dan Peduli) Kelas 3 Bab 4"

Posting Komentar

Trimakasih sudah membaca artikel kami, silahkan tinggalkan komentar jika ada keluhan mengenai link yang mati atau artikel rusak silahkan laporkan kepada kami ya !!!!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel